Tuesday, January 6, 2015

mikrotik part 2



BAB 2

Untuk melakukan backup konfigurasi, anda dapat melakukannya via command line ataupun winbox, dengan perintah :
[admin@MikroTik] > system backup save

Jika menggunakan winbox, masuk ke menu Files --> klik Backup. Maka akan muncul file baru dengan ekstensi .backup.


Kemudian untuk mengcopy atau download file .backup tersebut ke komputer tinggal drag and drop aja file nya ke Windows Explorer seperti gambar berikut :

Untuk mengembalikan konfigurasi yang sudah di-backup sebelumnya masuk ke manu Files. Copy file backup dari komputer ke router mikrotik dengan drag n drop seperti sebelumnya. Pilih file backup yang mau di-restore. klik Restore.



Sekarang konfigurasi router Mikrotik sudah kembali seperti sebelumnya
BAB 3
Menggunakan BW Limit Sederhana Di Winbox
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
  • Single IP (192.168.10.2) 
  • Network IP (192.168.10.0/24) 
  • Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
 
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 
Metode Pembagian Bandwidth Share 
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat  bisa anda baca pada artikelMendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik 
Contoh : 
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client. 
Konsep: 

  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Topologi Jaringan 
Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit danTarget Download Max-Limit. 
Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue. 
Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps danMax-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya. 

Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-Address. 

 
Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client.
Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth client setelah dilakukan limitasi bertingkat 
Kondisi 1 
Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 

Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit. 
Kondisi 2 
Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth. 
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client.
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps 
Kondisi 3 
Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
Contoh : 
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).
 

Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia. 

 

Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps

Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internet dengan sistem Bandwidth share.
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan pembagian bandwidth. 

 
Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi Staff
Bypass Traffic Lokal
Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-address, maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan terkena limitasi.
Contoh :
  • IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
  • IP LAN 2 : 192.168.11.0/24
Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit, kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address serta tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0). 
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum transfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet.

















BAB 5
pada kesempatan ini saya menuliskan tentang cara memisah atau membedakan limit bandwith traffic download dan browsing.
Dalam hal ini batas ketentuan traffic bandwith untuk browsing adalah 128KB, jadi jika traffic klient sudah melebihi angka diatas maka mikrotik akan menganggap klient tersebut melakukan download.
Langkah pertama adalah membuat mangle traffic download dan browsing menggunakan servise connection bytes.
Setelah proses marking pada mangle selesai, maka selanjutnya adalah membuat bandwith limiter untuk kedua traffic diatas.
Selamat mencoba  :)
BAB 6
Membatasi Download Di Mikrotik

Sebagai gambaran kita anggap warnet mempunyai kapasitas bandwidth 1mbps yang akan kita pecah jadi dua bagian yaitu 256kbps untuk maksimal trafic download dan sisanya untuk browsing dan lain-lain.
Langkag pertama adalah membuat marking untuk trafic download pada menu Mangle.
Selanjutnya adalah membuat Queue types
Dan langkah terakhir adalah proses pembuatan maksimal limit download

Mudah bukan? selamat mencoba























BAB 9

Topologi Jaringan :
ISP Telkom Speedy ---------> Modem Router Telkom Speedy (TP Link) ---------> MikroTik ---------> Swicth Hub ----------> Clinet (1--->dst)

Langkah Kerja:
  1. Tancapkan kabel lan dari MikroTik port1 (ether1) ke Modem ADSL Speedy
  2. Tancapkan kabel lan dari MikroTik port2 (ether2) ke Switch
  3. Tancapkan kabel lan dari Switch ke Komputer
Pamasangan perkabelan selesai..

Beriktunya Setting MikroTik RB 750
Kita asumsikan adalah: 

  • IP Address Modem ADSL Telkom Speedy adalah : 192.168.1.1 
  • IP Address MikroTik port 1 (Public) adalah : 192.168.1.2 
  • IP Address MikroTik port 2 (Local) adalah : 192.168.0.1 
  • Primary DNS : 203.130.193.74, 
  • Secondart DNS : 203.130.206.250
Catt:
* Harap sesuaikan dengan IP Address anda.





1. Klik "Connect"

3. WinBox yang sudah connect dengan MikroTik RB750












4. Click "New Terminal" ganti nama ether1 dan ether2
Perintahnya sebagai berikut:

/interface set 0 name=Public (port1 mengarah ke Modem ADSL Telkom Speedy)
/interface set 1 name=Local (port2 mengarah ke Swicth Hub/Client)
5. Masukkan IP Addres 
IP Address Public,
Pada WinBox
klik "IP" -----> Addresses ------->" 
+ " -------> masukkan "192.168.1.2/24" -------->  Interface " Public " ------> "OK"

IP Address Local,
Pada WinBox
klik "IP" -----> Addresses ------->"
 + " -------> masukkan "192.168.0.1/24" -------->  Interface " Local " ------> "OK"
Atau

Pada New Terminal

/ip address add address=192.168.1.2 netmask=255.255.255.0 interface=Public
/ip address add address=192.168.0.1 netmask=255.255.255.0 interface=Local
6. Masukan Gateway
Pada New Terminal

/ip route add gateway=192.168.1.1 (IP Aderess Modem ADSL Speedy)




7. Masukkan DNS
Pada New Terminal

/ip dns set primary dns=203.130.193.74 allow-remote-requests=yes
/ip dns set secondary dns=203.130.206.250 allow-remote-requests=yes
Jika tampil keterangan seperti ini : " expected end of command (line 1 column 12)" ganti dengan perintah

/ip dns set servers=203.130.193.74,203.130.206.250 allow-remote-requests=yes
8. Agar client bisa terhubung dengan Internet kita perlu memberi NAT
Pada New Terminal

/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade
9. Agar tidak perlu repot2 setting IP address pada setiap client, kita buat DHCP secara Otomatis, IPPOOL

/ip pool add name=pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254 
10. Restart MikroTik RB 750 ....

Setingan MikroTik RB 750 sudah selesai, sekarang kita coba buka browser di salah satu PC Client, jika konek bararti setingan sudah benar.....

Bisa juga dengan tes Ping dari computer client:
klik Star ----> Run -----> Cmd -----> Enter
Dari menu CMD klik

  • ping www.google.com -t
  • ping www.yahoo.com -t
  • ping www.detik.net -t
  • ping 192.168.1.1 -t (ping ke modem speedy)
  • ping 192.168.1.2 -t (ping ke port1 MikroTik /Public)
  • ping 192.168.0.1 -t (ping ke port 2 MikroTik/Local)Jika ada Reply berarti OK


























BAB 10
Setting MikroTik Sebagai Gateway Denga Winbox
Sekarang kita coba membuat DHCP server dengan mikrotik menggunakan winbox, tujuannya adalah memberikan otomatis IP address pada PC client kita. Jadi kita ngga perlu pusing pembagian IP pada masing-masing PC.
Masuk winbox ke menu IP > DHCP Server > tab DHCP Klik DHCP Setup (kita pakai feature wizard Setting MikroTik Sebagai DHCP Server di Winbox)


Select interface to run DHCP server on

Tentukan interfaces mana untuk menjalankan DHCP Server, di contoh ini saya buat di “ether2-lan” karena interfaces tersebut tersambung di jaringan/switch lokal.
DHCP Server Interfaces : ether2-lan
Klik Next


Select network for DHCP addresses

Tentukan Network ID IP Address lokal anda, contoh disini saya gunakan 192.168.1.0/24 yang nantinya menggunakan Jumlah IP Address 253 IP untuk pc client
DHCP Address Space : 192.168.1.0/24
Klik Next


Select gateway for given network

Disini isi dengan IP MikroTik agan yang nantinya menjadi IP gateway di PC Client.
Gateway for DHCP Network : 192.168.1.1
Klik Next
Select pool of ip addresses given out by DHCP Server
Tentukan range IP address yang akan di berikan ke PC client
Addresses to Give Out : 192.168.1.2-192.168.1.254
Klik Next
Select DNS Servers
Isi dengan IP DNS yang diberikan ke PC client, contoh ini saya isi IP mikrotiknya, pasttin dulu mikrotik sekaligus menjadi DNS server dengan centang “Allow Remote Request” di menu winbox IP > DNS
DNS Servers : 192.168.1.1
Klik Next
Pada wizard terakhir Leased Time Klik Next dan anda sudah menjadikan MikroTik Sebagai DHCP Server menggunakan winbox.
Pengetesan akhir
Setting LAN card di komputer anda menjadi “Obtain an IP address automatically”
Jika sukses maka status LAN card anda dapat IP Address yang sudah ditentukan seperti gambar di bawah :







BAB 11
Setting MikroTik Sebagai Router Dan Akses Point Instalasi Hotspot MikroTik

Sebelum memulai untuk Seting Mikrotik terlebih dahulu kita perlu mengetahui langkah-langkah di bawah ini.
IP Publik (192.168.26.7)
Gateway (192.168.26.254
DNS Server (10.11.12.1)
IP standar dari router mikrotik adalah : 192.168.88.1
Login Name : admin password : Kosongkan saja
Jalankan WInbox
Tekan tombol kotak yang berada di samping kolom Connect To
Kemudian Klik IP mikrotik yang akan anda setting

Pada kolom login name anda masukan “admin” dan kosongkan pada kolom password, kemudian klik connect.
Akan muncul pemberintahuan bahwa Router OS sudah memiliki  konfigurasi standar, apakah akan kita pertahankan atau di hapus. Lebih baik kita hapus saja.  Kemudia klik pada Remove Configuration
Selanjutnya kita klik menu interface, didalam menu  interface terdapat dua interface, ether1 yang akan kita asumsikan terhubung dengan internet/IP Publik dan wlan1 yang terhubung dengan jaringan lokal bertindak sebagai akses point. Untuk ether1 tidak perlu kita rubah setingannya dulu langsung kita klik pada wlan kemudian aktifkan wlan1 dengan men klik tombol centang warna biru.
Klik dua kali pada wlan 1, kemudian pada tab wereles rubahlah settingan nya menjadi seperti contoh di bawah ini

Mode     : ap bridge
SSID      : latihan (nama bebas, menyesuaikan)
Untuk band yang kita pakai pada akses point ini menggunakan signal  dengan frequensi 5GHz-a, jika kita menggunakan type akses point yang lain,  rubahlah setingan band sesuai dengan frquensi signalnya.
Kemudian klik OK
Memberikan IP Interface dan Gateway serta DNS Server
Klik New Terminal
Kemudian ketikkan perintah untuk memberi IP address pada ether 1
ip address add address=192.168.26.2 netmask=255.255.255.0 
interface=ether1

Memasukan gateway untuk koneksi ke internet (yang telah diberikan oleh operator penyedia layanan internet)
ip route add gateway=192.168.26.254

Memasukan DNS Server
ip dns set server=10.11.12.1 allow-remote-requests=yes

jika menggunakan router OS versi 4,5 ke bawah gunakan command
ip dns set primary-dns=192.168.30.254 allow-remote-requests=yes
Memasukan perintah routing
ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade

menambahkan juga IP Addres untuk wlan1
ip address add address=192.168.40.1 netmask=255.255.255.0 interface=wlan1

DHCP Server
IP Pool, yaitu range IP yang bisa digunakan oleh server DHCP anda. Untuk case ini PC akan diberikan ip dari 192.168.40.12 sampai 192.168.40.254, berarti ada 253 PC yang bisa dihandle server DHCP.
ip pool add name=dhcp_pool ranges=192.168.40.2-192.168.40.254

setting DHCP Server
ip dhcp-server add address-pool=dhcp_pool
authoritative=after-2sec-delay bootp-support=static
disabled=no interface=wlan1 lease-time=3d name=dhcp_server

server DHCP menggunakan address pool dgn nama “dhcp_pool” dan menggunakan “wlan1″ untuk interface yang digunakan mikrotik (interface tersebut yang terhubung dengan switch/hub jaringan lokal anda)
ip dhcp-server network
add address=192.168.40.0/24 comment="" dns-server=192.168.40.1
 gateway=192.168.40.1 netmask=255.255.255.0 
DHCP mikrotik menggunakan Network ID 192.168.40.0/24 Netmask 255.255.255.0 (/24) dengan pemberian gateway ke 192.168.40.1 dan DNS 192.168.40.1

Memberikan Password Pada Akses Point
Buat security Profile dulu dengan cara klik pada menu Wireless, pada wireless table masuk pada Security Profile, klik pada tombol Tambah (+)

Nama profile                   : (Sesuai keinginan anda)
Authetication Type          : cukup WPA PSK saja
WPA Pre Shared Key    : Masukan password yang anda inginkan
Kalau sudah klik OK
Langkah selanjutnya klik pada tab interface, klik dua kali pada wlan1
Pada interface wlan, masuk pada tab wireless. Rubah security Profile menjadi profile yang tadi sudah kita buat
Kemudian OK

Menambah User
Untuk menambah, menghapus atau mengedit user, klik pada menu System kemudian pilih User
Pada menu User List klik pada tombol tambah (+), kemudian masukan nama user baru kemudian pilih group Full untuk memberikan hak akses full pada nama login yang baru. Kemudian klik pada menu password untuk memberikan password pada user.

Selesai deh semoga ini dapat membantu anda...



BAB 12

Cara Setting Mikrotik Winbox

Aplikasi winbox adalah salah satu aplikasi bantu dalam menyeting mikrotik.
Aplikasi ini berbasis GUI. Dengan adanya winbox ini, user dipermudah
dalam menyeting mikrotik.
1. Buka program winbox pada komputer anda sampai masuk ke dalam system     mikrotik, lalu create Ip address untuk ether1 (speedy) dan ether2 untuk klient (dalam percobaan ini saya menggunakan ether3)
2. Buatlah gateway untuk koneksi anda (dalam hal ini adalah ip modem speedy anda)
3. Buatlah perintah Nat, pada menu IP–firewall–Nat
4. Isikan Ip Dns Speedy pada mikrotik anda pada menu Ip–Dns–Setting
5. Konfigurasi sudah berhasil.

1 comment: